Nina memang sudah terbiasa menggunakan jasa
taksi online untuk bepergian. Di perjalanan, Nina senang sekali membuka
percakapan dengan driver taksi online.
Katanya, ia bisa belajar banyak hal saat mendengar cerita-cerita mereka yang beragam.
Suatu hari, saat Nina hendak pergi bertemu
client dan menggunakan jasa taksi online, ia mendapatkan seorang driver yang ternyata baru saja tergabung
selama 2 bulan. Setelah mengobrol selama beberapa saat, Nina bertanya tentang alasannya yang memutuskan untuk ‘turun’ ke jalanan.
Bapak ini adalah seorang apoteker yang baru
saja kena PHK di usianya yang masih tergolong muda. Ia punya seorang anak yang
masih sekolah dan seorang istri yang tidak bekerja. Sambil menunggu panggilan pekerjaan, bapak ini memutuskan untuk menjadi driver taksi online.
Percakapan jadi makin seru saat Nina mulai
bertanya tentang ramainya penumpang belakangan ini. Siapa sangka kalau ternyata
bapak ini adalah orang percaya, seperti Nina. “Tuhan itu sangat baik sama saya, mbak,” cerita bapak tersebut yang kemudian dilanjutkan dengan kesaksiannya.
Pernah suatu hari, bapak ini membutuhkan sejumlah
uang untuk mengganti handphonenya
yang tergolong model lama. Bapak tersebut menjelaskan, terkadang saat menerima
orderan, seringkali handphonenya nge-hang
atau mati total. Hal ini sering membuatnya kehilangan pelanggan. Ia kemudian berkata kepada Tuhan, “Tuhan, kok saya percaya ya bahwa besok akan mendapatkan handphone baru?”
Padahal, saat itu ia sedang membawa penumpang
terakhir karena waktu sudah cukup malam. Uang yang dikantonginya pun masih
kurang banyak kalau harus membeli handphone
baru besok. Tanpa di sangka, ternyata penumpang terakhir tersebut memberi bonus
yang sangat banyak untuk si bapak. Keesokan harinya, dengan uang bonus
tersebut, driver taksi online ini bisa mengganti handphonenya jadi yang lebih baik lagi.
Daud berkata dalam Mazmur 65:11-13, “Engkau
mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan
dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya. Engkau
memahkotai tahun dengan kebaikanMu, jejakMu mengeluarkan lemak; tanah-tanah padang gurun menitik, bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai;”
NKJV menerjemahkan kalimat di ayat 11 dengan, “abundance,”
yang artinya menitik tak hentinya untuk membasahi padang-padang gurun. Yang
kita bisa artikan kalau Tuhan nggak pernah kehabisan stok berkat buat mengairi kehidupan kita.
Ada orang percaya yang hidup dan menikmati
sungai berkat Tuhan yang mengalir dengan deras, sementara ada pula mereka yang
menikmati ‘The Path Drip with abundance of His blessing’. Artinya, kelimpahan
dalam Tuhan nggak selalu lewat berkat yang berlebihan, melainkan berkat pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan kita.
Rasa percaya kita seharusnya nggak dipengaruhi
oleh banyaknya berkat yang kita terima. Mau miskin atau kaya, selama kita tetap
bersama Tuhan, maka Ia akan senantiasa memelihara kita. Perjalanan bersama
Tuhan dapat membuat tangis jadi tarian.
Mintalah pada Tuhan untuk bisa menikmati berkat
Tuhan, seberapapun yang kita terima. Sebab pemeliharaan Tuhan adalah satu hal
penting yang harus kita pastikan untuk mendapatkannya. Di dalam Dia, kita
temukan segalanya. Dialah kekayaan yang sejati dalam kehidupan kita.